S E B U A H - A W A L A N
SEBUAH AWALAN.
Hawa dingin mulai menerpa lengan kecilnya, gadis yang hanya mengenakan piayama tidur pendek itu mulai merasa terganggu namun matanya masih saja setia memejam. jam menunjukan pukul 07:00, mungkin untuk sebagian orang itu adalah jam kesiangan ketika mereka masih tertidur pulas. Namun tidak dengan gadis yang satu ini, katanya ini masih cukup pagi untuknya beranjak dari kasur. Apalagi jam kuliah nya kali ini pada pukul 10:00 yang berarti masih ada kesempatan untuk ia tetap tidur.
Jika kalian mengira dia adalah orang yang super ngaret itu pemikiran yang sangat salah. Walaupun dia sangat sulit bangun pagi nyatanya dia selalu tepat untuk datang ke kelas. Hanya dengan satu jam dari bangunnya ia sudah bisa sampai di kampus dengan tepat waktu. Alarm dan bunyi dering telfonnya mulai mengganggu kembali sampai mata coklatnya itu terbuka.
"cepetan bangun jancok, pak dito majuin jam kelas kita." suara dari sebrang sana yang terlihat sangat panik.
"anjing?! serius lo? bener-bener si ditosaurus dah ampun. gue 15 menit lagi bakalan otw." jawabnya lalu bergegas ke kamar mandi dengan keadaan ranjangnya yang masih sangat berantakan.
Dalam waktu 15 menit tak banyak waktu untuknya bersolek, sehingga ia hanya mengenak kemaja hitam, celana jeans, dan tak lupa dengan kerudung bergo andalannya ketika sudah mepet jam seperti ini. Dengan gerakan gesitnya ia langsung memoles dengan cepat wajahnya menggunakan jelly tin kesukaannya. Dan ya cukup saatnya ia bergegas untuk berangkat, berjalan terburu-buru dari gang membuat tali sepatunya lepas, ia membenci hal ini karena sangat merepotkan katanya.
Manik matanya tetap terfokus pada jalanan yang cukup padat pagi hari ini, jam berangkat kerja inilah yang paling menyebalkan. Menunggu sekitar 5 menit akhirnya angkutan umum yang ke arah kampusnya pun datang, ya dia menggunakan angkutan umum sebagai transportasi andalannya. Jangan harap ada mobil mewah, supir atau sebagainya seperti cerita-cerita anak ceo yang dijodohkan dengan pemuda tampan, kisah ini hanya menggambarkan kehidupan mahasiswa yang sebenarnya.
Menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu sekitar 25 menit membuatnya sangat pengap. Karena angkot kali ini sangat penuh, namun ia terpaksa tumpangi karena tak mau telat datang dikelas mata kuliah favoritnya. Dengan berlari sambil menaiki tangga membuat keringatnya bercucuran dan nafas yang tidak beraturan, sehingga ia berhenti sejenak untuk mengatur nafas dan menyeka keringatnya.
"sialan kampus miskin, adain lift kek biar mahasiswanya ga capek naik turun tangga mana sampai lantai 4." ocehnya.
Lihat saja baru jam segini bibir cantiknya mulai mengeluarkan kata-kata toxic. Berjalan sebentar untuk mencapai depan kelasnya. Mengatur nafasnya sambil membaca pesan chat dari sahabatnya itu. Tertulis bawah pak dito tidak masuk akan tetapi ada asdos yang keliatan jutek banget dan beliau sudah masuk sejak 10 menit tadi. Dengan hati-hati tangannya mulai memegang gangga pintu lalu membuka pintu secara perlahan.
ceklek.
Matanya terpejam sambil di dalam hati terus merapalkan doa agar terhindar dari amukan asdos yang katanya keliatan jutek itu. Ia kembali meruntuki sendirinya sendiri karena suara pintu ini cukup keras. Dengan gaya stay cool nya ia berjalan masuk dengan menunduk, entah sekarang ada berapa pasang mata yang menatapnya.
"maaf pak saya telat, karena tadi tidak melihat bahwa ada kemajuan jam pada mata kuliah hari ini." ucapnya dengan sangat lembut.
"iya tidak apa-apa alisha." jawab dari orang yang sedang duduk didepannya tersebut. lagi-lagi alisha menghebuskan nafasnya lega, eh tapi kok asdos ini bisa tau namanya. Benaknya terus bertanya, namun tanpa jeda ia langsung mengangguk sopan dan segera duduk di bangku yang tersisa.
Sempat hening sebentar hingga asdos ini mulai berdiri dan menatap para mahasiswa yang sedang berfokus kemana-kemana. Ekhem, dehemannya membuat seluruh mahasiwa langsung menatapnya hingga beberapa detik ia tersenyum dan menunjukan postur tubuhnya yang lebih santai tidak sekaku tadi.
"sebelumnya saya minta maaf karena mendadak menghubungi pj mk atas kemajuan jam mk kali ini, sebenarnya tak banyak yang saya ingin sampaikan. Oh iya pj bisa mengirimkan pdf ke grup kelas terlebih dahulu, ya bisa kalian liat disitu ada kasus yang bisa kalian analisis secara berkelompok dan hasil analisisnya bisa kalian serahkan ke pak dito langsung pada minggu depan." jelasnya panjang lebar di lanjut hingga ke cara pengerjaanya.
Tak terasa kelas berjalan, hanya 20 menit. Asdos ini hanya menjelaskan tugas untuk minggu depan karena ia hanya menggantikan pak dito di pertemuan sekarang saja. setelah kelas selesai, alisha hanya menguap sepanjang penjelasannya. Bagaimana tidak menguap semalam ia habiskan untuk marathon drakor terbarunya.
"nguap mulu lo co, begadang lagi?" ucap farasya, sahabatnya itu. Farasya gayatrika namanya, akan tetapi alisha menganggilnya aya. dan aya memanggil alisha dengan panggilan caca, gadis tubuh mungil dan berkacamata ini berbicara sambil menyedot teh pocinya.
"biasalah cuy begadang demi nontonin ayang. Mau siniin minum lo ya." jawab alisha sambil mengambil minuman itu di tangan sahabatnya.
"eh kalo di pikir-pikir asdos tadi ganteng terus friendly gitu keliatannya." ucap aya dengan raut wajah yang sudah dipastikan sambil memikirkan wajah asdos tersebut. Lawan yang diajaknya bicara hanya mendelik dengan sengit.
"dih punya pikiran lu?" jawab alisha sengit.
"sialan lu, btw laper deh gue cari makan yuk ca." ucap lesu aya dengan muka yang memasang melas rasa laparnya.
Akhirnya kedua sejoli ini berjalan secara beriringan dengan celotehan yang dikeluarin satu sama lain. Hingga tanpa sadar ada sepasang mata yang melihat ke arah mereka dan mulai menghampiri mereka.
"tunggu." ucapnya membuat alisha dan farasya berbalik, dengan mulut cengo dan dahi yang berkerut menandakan perasaan yang kaget sekaligus penasaran.
"eh iya ada apa ya pak?" tanya farasya terlebih dahulu.
"jangan panggil pak, gue juga masih kuliah disini juga. oh iya tadi dikelas belum sempet kenalan nih. nama gue aksara ganendra panggil aja aksa." ucapnya dengan sesantai mungkin sambil mengulurkan tangan.
Dengan sigap farasya menggapai tangan yang terulur itu sambil mengulas senyum. "ohh hallo kak, gue farasya panggil aja aya." mendengar jawaban aya sang lawan bicara hanya mengangguk ramah. Lalu kembali menatap ke arah alisha sambil mengelurkan tangannya. "nama lo?" ucapnya.
Alisha mengulurkan tangannya dengan kikuk lalu tersenyum kaku. "eh iya nama gue alisha aksaraya, boleh panggil caca aja kak biar ga ribet." jawab nya. Lalu ia terkekeh sedikit lalu berkata "nama kita bisa sama gitu ya." namun alisha hanya menanggapinya dengan tersenyum.
"btw kak kita duluan ya, masih ada urusan nih." ucap alisha sesopan mungkin dan di berikan anggukan oleh lawan bicaranya. Aksa melengkungkan senyuman setipis mungkin lalu berjalan berlawan arah dengan alisha dan farasya.


Komentar
Posting Komentar